Masa seperti ini akhirnya tiba jua menyapa
Seperti tangis senja yang dulu kita saksikan berdua di tepi tawa
Pendar jingga tak lagi bertutur mesra pada siang yang mulai hilang
Pun ia membenci malam yang sebentar lagi menenggelamkannya di sudut mata
Sedianya persuaan itu hangatkan malam setelahnya
Bukan meratapi kabut dingin yang perlahan selimuti kulit kita yang kering
Masihkah kau mengingatku sebagai matahari siang tadi
Yang berjanji datang esok pagi mengetuk pintu rumahmu?
Atau kau menjauh sendiri kini
Lupa pernah mendekapku dengan dua lengan kecilmu
Dan tetes air matamu meninggalkan jejak cinta di dadaku?
Ketika temaram mulai menyisakan hening
Akankah darimu ku dengar lagi tanya
Tentang surga yang dijanjikan padamu dulu?
Jika memang surga yang kau tuju
Cinta yang kau cipta
Tak akan menyatukan kita di sana
No comments:
Post a Comment