Sunday, February 17, 2008

Menjadi Pemateri Seminar IT dan Blog se-Kabupaten Takalar


Apa sih bedanya blog sama internet? Apakah kalau kita mengakses internet, berarti kita juga mengakses blog? Maksudnya, apakah waktunya bersamaan?

Itulah beberapa pertanyaan yang dilontarkan seorang peserta Seminar Internet dan Blog se-Kabupaten Takalar, 16 Februari 2007 kemarin di Gedung Juang Lapris, Takalar. Saya dan beberapa teman didaulat untuk mewakili Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org membawakan materi tentang blog pada seminar itu.

Tidak menyangka, ternyata antusias masyarakat Takalar begitu besar, terutama dari kalangan pelajar. Tidak kurang 140 peserta hadir pada seminar itu, dan cukup membuat saya sedikit gemetar dan demam panggung waktu membawakan sambutan, mewakili ketua Komunitas Blogger Makassar, yang saat itu berhalangan hadir.

Acara seminar tentang IT yang digagas oleh HIPERMATA (Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar) dan KOMPAK (Komunitas Putera Puteri Takalar), bekerja sama dengan Angingmammiri.org ini baru pertama kalinya diadakan di Kabupaten Takalar. Sebuah ide dan upaya nyata dari HIPERMATA dan KOMPAK untuk memajukan pengetahuan IT di kalangan generasi muda Takalar. Salut untuk upaya mereka!

Akhir kata, billahi taufiq wal hidayah, Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
(lho?)

-----

P.S.1. Pergi ke tempat acara dari Makassar, bertiga dengan Ina (purpleholic.us.to) dan Intan (baidoeri.blogspot.com)
P.S.2. Di perjalanan, sekitaran daerah Limbung (Gowa) diserang hujan secara horizontal. Keren!
P.S.3. Anggota Angingmammiri yang menyusul ke tempat acara : Anbhar, Ira, Nani, Ani.
P.S.4. Selesai acara, menyerbu sebuah warung jagung rebus, tentunya untuk makan jagung rebus, khas Takalar.
P.S.5. Makan jagung rebusnya ditraktir sama panitia acara.
P.S.6. Di perjalanan pulang, di perbatasan Gowa - Makassar, makan bakso rame-rame.
P.S.7. Banyak sekali P.S.nya. :D

Friday, February 15, 2008

Bagaimana bisa? Itu tidak mungkin, Sayang.

"Itu tidak mungkin, Sayang. Kita tidak mungkin bisa hidup di dua tempat dalam waktu yang bersamaan".
"Tapi aku bisa. Mudah sekali, bahkan".
"Sayang, itu tidak mungkin".
"Tapi aku tidak bohong, Sayang. Tidak hanya 2 tempat, tapi 3!"
"Bagaimana mungkin kau tidak berbohong? Itu tidak logis, Sayang".
"Tapi aku bisa. Setidaknya, bagiku itu mudah sekali".
"Oh, ya?"
"Ya. Sering sekali, bahkan".
"Bagaimana bisa?"
"Mudah saja. Tapi sebaiknya kau tidak perlu tahu."
"Ah. Kau mulai bermain-main lagi. Tapi bagaimana itu bisa?"
"Sebaiknya kau tidak perlu tahu".
"Ku mohon, beritahu aku".
"Tidak".
"Ku mohon. Bagaimana kau melakukannya?"
"Baiklah. Aku hanya perlu memikirkan pekerjaanku yang menumpuk sembari memeluk dan mencium bibir wanita selingkuhanku. Karena kau tahu, hatiku selalu bersamamu, Sayang".

Sunday, February 10, 2008

febtenh-o-eit

Untukmu yang air matanya meminta tanya

pertanyaan atau pernyataan
tentang apa atau ada
itu tak pernah ada
kecuali yang 'ku simpan di tamanku sendiri
yang ku pijak dengan sandal jepit sebelah kaki

namun sapaanku di tiupan angin pagi tadi
sebenar-benar menjadikan sudutmatamu hulu
sungai air mata yang bermuara pada pertanyaan asa
juga perkara masa

***

Untuk engkau yang suaranya menyimpan kabut senja

cerita itu lagi yang engkau tawarkan
di malam persuaan air mata engkau suguhkan
kini dan waktu di sepelemparan masa ke depan
pintu kisah belum terkunci agar bisa engkau masuki esok atau kapan
meski suguhanku hanya secangkir teh pahit pekat
dan sisa potongan roti kemarin pagi yang lupa engkau habiskan
datanglah kapan saja
aku akan menyambut dengan suka cita
di sudut ruang yang sudah lama kugambar ulang

Wednesday, February 06, 2008

2-febo8


aku tak lelah melainkan kalah
kalah pada pesona suara yang dulu kuanggap biasa

aku tak takut melainkan kalut
kalut jika mata-mata indah itu memerah tercoreng basah

aku tak marah melainkan resah
resah rasa-rasa itu terus ruah membuncah

aku kejam memang
menawarkan sebentang-sebentang
bukan semua sejauh pandang

dan aku pecundang memang
yang mungkin karena sebentang-sebentang,
sedetik saja tak pernah dipandang