Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org dan Blogger-blogger se-Indonesia turut prihatin atas kasus-kasus kelaparan dan gizi buruk di berbagai daerah di Indonesia, termasuk dan terutama di Kota Makassar tercinta.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama tentang kasus meninggalnya Dg. Basse dan anak-anaknya akibat kelaparan beberapa waktu yang lalu, membuka mata kita bahwa ternyata di gegap gempitanya kota yang sudah menyebut dirinya kota metropolitan, Makassar masih mempunyai sisi yang lainya dimana masih ada warga kota ini yang berusaha bertahan hidup dideru kemiskinan dan kelaparan. Tapi apa daya "nasib" tidak berpihak pada mereka. Makassar dan pemerintahannya sibuk "mempercantik diri" dengan berbagai macam rencana gedung-gedung dan jalan-jalan yang tak kunjung ada habisnya terus dibangun. Sementara nasib mereka yang kekurangan tidak mendapatkan perhatian sama sekali.
Untuk itu, sejak beberapa waktu lalu blogger-blogger se-Indonesia mengagas sebuah kampanye kepedulian online yang digerakkan melalui media blog (weblog),
"Kampanye Tahun Anti Kelaparan dan Gizi Buruk"
melalui kampanye ini telah diadakan pengumpulan dana, dimana setiap individu yang ingin turut berpartisipasi dapat mentransferkan sejumlah sumbangan yang dipusatkan sebuah rekening, dan dari hasil sumbangan yang terkumpul akan digunakan untuk perbaikan gizi warga miskin yang ada di daerah Makassar dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Penyaluran sumbangan ini akan dibelikan sejumlah bahan pokok yang menjadi kebutuhan penting para warga yaitu : beras dan mie instan.
Kota Makassar menjadi target pertama untuk penyaluran dana yang telah terkumpul. Dalam hal ini yang bertindak sebagai penanggungjawab pelaksanaan adalah Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org, Kami telah melakukan survey ke beberapa lokasi pemukiman kumuh yang banyak tersebar di berbagai wilayah di kota Makassar ini, melihat keadaan warga miskin disana, melakukan dialog langsung dimana akhirnya kami mengetahui dengan pasti apa saja yang mereka butuhkan hingga akhirnya telah ditentukan daerah yang akan diberikan bantuan adalah daerah Kampung Nelayan Mariso Tanjung Bunga. Lokasi tepat di depan Celebes Convention Center (CCC). Kami telah mengatur waktu pemberian sumbangan ditetapkan Hari Minggu tanggal 30 Maret 2008, dirangkaikan dengan acara bersih-bersih kampung untuk mencegah menyebarnya penyakit demam berdarah yang mulai banyak memakan korban.
Realisasi melalui aksi nyata dari Kampanye ini diharapkan bisa sedikit membantu keluarga-keluarga miskin di Makassar walaupun masih dalam cakupan kecil di Perkampungan nelayan Mariso.
--
Salam blogger,
a/n Paccarita-na Angingmammiri..
Yang Terkeren Sedunia,
Mohammad Mustamar Natsir
Thursday, March 27, 2008
Tuesday, March 25, 2008
[Undangan] Blogger Indonesia Peduli : Kampanye Tahun Anti Kelaparan dan Gizi Buruk.
Blogger Indonesia Peduli
Kampanye Tahun Anti Kelaparan dan Gizi Buruk.
Kampung Nelayan Mariso Tanjung Bunga (depan Celebes Convention Center)
30 Maret 2008 jam 8.00 - selesai
------------------------------
Mari membantu mengurangi lapar di perut mereka.
Ayo, blogger Indonesia!
Datang semua, yaa...
Kegiatan ini hasil kerjasama Blogger-blogger Se-Indonesia dan Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org
Kampanye Tahun Anti Kelaparan dan Gizi Buruk.
Kampung Nelayan Mariso Tanjung Bunga (depan Celebes Convention Center)
30 Maret 2008 jam 8.00 - selesai
------------------------------
Mari membantu mengurangi lapar di perut mereka.
Ayo, blogger Indonesia!
Datang semua, yaa...
Kegiatan ini hasil kerjasama Blogger-blogger Se-Indonesia dan Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org
Saturday, March 15, 2008
Dua Hari Bicara Blog : Di Delta FM, dan Celebes Convention Center
13 dan 14 maret kemarin berturut-turut saya promosi tentang blog lagi. Yang pertama di Delta FM, dan yang kedua di Celebes Convention Center pada Pameran Komputer Mega Bazar 2008.
Keduanya bekerja sama dengan pihak Telkom dan Telkom Speedy, yang selain mempromosikan blog, juga mempromosikan produk-produk layanan internet dari Telkom.
Di Delta FM, bersama Saya, Nani dan Intan dari Komunitas Blogger Makassar didampingi oleh Pak Linson dari Telkom berbicara tentang blog dengan tema "Membuat Blog yang Atraktif". Pembicaraan berlangsung secara interaktif. Lumayan banyak pendengar yang bertanya, melalui telepon ataupun melalui sms. Dan satu penanya pilihan diberikan souvenir khusus dari Telkom. (Ternyata usut punya usut, penanya itu adalah Andy Faisal, blogger juga. di http://tuchandy.blogspot.com)
Dan hari berikutnya, jam 4 sore di Celebes Convention Center, saya diminta oleh Pak Linson dari PT Telkom untuk mendampinginya berbicara (lagi-lagi) tentang blog pada sesi talkshow di Pameran Komputer Mega Bazar 2008. Masih dengan tema yang sama : "Membuat Blog yang Atraktif", pak Linson mulai berbicara tentang latar belakang orang-orang memasuki dunia blogging.
Kemudian saya melanjutkan dengan demonstrasi pembuatan blog. Blog yang saya buat pada demonstrasi itu selesai sangat cepat. Sekitar 3 menit. Hehehehe... Peserta talkshow sampai terkagum-kagum. (hehehehe)
Pembicaraan terus berlanjut, kali ini saya berbicara tentang manfaat dan bidang penggunaan blog. Antara lain untuk sekedar media menulis, ekspresi (fotografi, video), hingga alat untuk mendapatkan penghasilan.
Saya juga menunjukkan beberapa blog sesuai dengan penggunaannya. Antara lain : media menulis : pecandubuku.blogspot.com, ekspresi : designta.multiply.com (banyak foto-fotonya, sih), dan alat mendapatkan penghasilan : budiputra.com.
Peserta yang sebagian besar adalah bapak-bapak banyak bertanya kepada saya (mereka lupa dengan pak Linson) tentang mendapatkan penghasilan melalui blog. Akhirnya saya benar-benar mendemonstrasikan cara kerja google adsense, tips dan triknya, dan lain-lainnya.
Selesai acara, peserta-peserta tadi langsung maju ke meja pembicara (ke meja saya) untuk sekedar salaman atau meminta kartu nama saya. Hahahahaha... saya langsung merasa seperti selebriti. Hahahahaha... Saya yang kewalahan langsung berdiri, mengambil space yang lebih luas untuk berbicara lebih lanjut tentang blog dengan bapak-bapak yang tiba-tiba mengidolai saya itu. Hehehehee...
Sebelum pulang, saya dikasih 'uang transport' sama ibu bagian pemasarannya PT Telkom. Jumlahnya ndak besar, sih. Tapi cukup lah untuk makan di Restoran Ulu Juku berdua selama 3 atau 4 hari. Heehehehehe...
Pulangnya, dengan motor saya menembus hujan di bilangan Losari, Ahmad Yani, dan Urip Sumoharjo. Sampai di 'rumah', langsung datang serbuan telpon dari segala penjuru kota. (hahaha.. tiba-tiba jadi selebriti)
Salam,
(sayangnya ndak sempat foto-foto)
Keduanya bekerja sama dengan pihak Telkom dan Telkom Speedy, yang selain mempromosikan blog, juga mempromosikan produk-produk layanan internet dari Telkom.
Di Delta FM, bersama Saya, Nani dan Intan dari Komunitas Blogger Makassar didampingi oleh Pak Linson dari Telkom berbicara tentang blog dengan tema "Membuat Blog yang Atraktif". Pembicaraan berlangsung secara interaktif. Lumayan banyak pendengar yang bertanya, melalui telepon ataupun melalui sms. Dan satu penanya pilihan diberikan souvenir khusus dari Telkom. (Ternyata usut punya usut, penanya itu adalah Andy Faisal, blogger juga. di http://tuchandy.blogspot.com)
Dan hari berikutnya, jam 4 sore di Celebes Convention Center, saya diminta oleh Pak Linson dari PT Telkom untuk mendampinginya berbicara (lagi-lagi) tentang blog pada sesi talkshow di Pameran Komputer Mega Bazar 2008. Masih dengan tema yang sama : "Membuat Blog yang Atraktif", pak Linson mulai berbicara tentang latar belakang orang-orang memasuki dunia blogging.
Kemudian saya melanjutkan dengan demonstrasi pembuatan blog. Blog yang saya buat pada demonstrasi itu selesai sangat cepat. Sekitar 3 menit. Hehehehe... Peserta talkshow sampai terkagum-kagum. (hehehehe)
Pembicaraan terus berlanjut, kali ini saya berbicara tentang manfaat dan bidang penggunaan blog. Antara lain untuk sekedar media menulis, ekspresi (fotografi, video), hingga alat untuk mendapatkan penghasilan.
Saya juga menunjukkan beberapa blog sesuai dengan penggunaannya. Antara lain : media menulis : pecandubuku.blogspot.com, ekspresi : designta.multiply.com (banyak foto-fotonya, sih), dan alat mendapatkan penghasilan : budiputra.com.
Peserta yang sebagian besar adalah bapak-bapak banyak bertanya kepada saya (mereka lupa dengan pak Linson) tentang mendapatkan penghasilan melalui blog. Akhirnya saya benar-benar mendemonstrasikan cara kerja google adsense, tips dan triknya, dan lain-lainnya.
Selesai acara, peserta-peserta tadi langsung maju ke meja pembicara (ke meja saya) untuk sekedar salaman atau meminta kartu nama saya. Hahahahaha... saya langsung merasa seperti selebriti. Hahahahaha... Saya yang kewalahan langsung berdiri, mengambil space yang lebih luas untuk berbicara lebih lanjut tentang blog dengan bapak-bapak yang tiba-tiba mengidolai saya itu. Hehehehee...
Sebelum pulang, saya dikasih 'uang transport' sama ibu bagian pemasarannya PT Telkom. Jumlahnya ndak besar, sih. Tapi cukup lah untuk makan di Restoran Ulu Juku berdua selama 3 atau 4 hari. Heehehehehe...
Pulangnya, dengan motor saya menembus hujan di bilangan Losari, Ahmad Yani, dan Urip Sumoharjo. Sampai di 'rumah', langsung datang serbuan telpon dari segala penjuru kota. (hahaha.. tiba-tiba jadi selebriti)
Salam,
(sayangnya ndak sempat foto-foto)
Thursday, March 13, 2008
Menang Lomba Puisi Kecil-kecilan
Pagi-pagi sekali terbangun oleh suara telpon yang ndak berhenti berbunyi. Saya terbangun, mengangkat telepon, lalu menyempatkan diri menghidupkan komputer, buka browser, buka email.. eeh.. ada email berisi pengumuman yang masuk : Pengumuman Lomba Puisi Berantai bla bla bla bla... Lomba puisi kecil-kecilan yang dilaksanakan Blogger Makassar bulan Februari 2008 yang lalu.
Maka saya bukalah email pengumuman itu.
Huaaa.. ada nama saya di sana! Di urutan pertama, pula!! Uwooo.. ndak nyangka. ^^ Meski hadiahnya ndak besar (cuma 1 MP3 Player, Buku-buku pilihan, Stiker, dan Banner), saya tetap saja senang.
Ndak nyangka bisa menang! (pesertanya banyak sekali memasukkan puisi-puisinya). Dan saya merasa puisi saya bukan apa-apa. Ini ada sebagian yang saya ikutkan :
...
ah, tapi semua rindu tenggelam pada diamku
bagaimana aku mampu jauh jika suara merdumu jadi penguji setiaku
jika sorot matamu teduhkan lelah sanubari
dan lembut jemari buyarkan semua janji
...
(disambung oleh peserta lain.. dst.)
...
aku kejam memang
menawarkan sebentang-sebentang, bukan semua sejauh pandang
dan aku pecundang memang, yang mungkin karena sebentang-sebentang
sedetik saja tak pernah dipandang
...
...
diam saja mengamati
deras air hanyutkan semua cerita mimpi
pada satu muara, aku menanti
aku dan diam ini akan segera mati
...
...
kelak pada malam-malam persuaan
dengan bulan bintang adalah gugusan temaram
kenangan beradu padu pada impian
padamu yang riak hatinya menentang kelam
...
...
darinya tersadar pula jiwa
ada yang salah dengan kita, pada cinta dan kepala terlena cita
biar saja kecewa
kita bukan bintang di langit melata
...
...
maka kenanglah seperti kunang mengenang siang
pada malam temaram atau gelap kelam
pada esok atau mungkin pada lusa datang
sinar kecilnya runtuhkan hatimu karam
...
...
kau tau hati itu
menyimpan raga yang lain untuk nafasnya sendiri
merangkul kesendirian untuk jiwanya yang lain
detik yang lain semua datanglah mencuri dengan akal bebal dan kekal
...
...
namun kapan datangnya riak itu, kanda?
rasa yang ada tak 'kan pernah dilambainya mesra
biarlah gugusan kata ini melempar makna
sepelemparan waktu di depan kita kan mengusung asa
...
...
lalu jika ini cinta mengapa kita diam saja
terutama kau
terbelenggu oleh kesenanganmu sendiri
aku pun menanti, jika kau tahu
...
Anda yang membacanya pasti akan gele'-gele' seperti saya.
Ya, kan??!
Maka saya bukalah email pengumuman itu.
Huaaa.. ada nama saya di sana! Di urutan pertama, pula!! Uwooo.. ndak nyangka. ^^ Meski hadiahnya ndak besar (cuma 1 MP3 Player, Buku-buku pilihan, Stiker, dan Banner), saya tetap saja senang.
Ndak nyangka bisa menang! (pesertanya banyak sekali memasukkan puisi-puisinya). Dan saya merasa puisi saya bukan apa-apa. Ini ada sebagian yang saya ikutkan :
...
ah, tapi semua rindu tenggelam pada diamku
bagaimana aku mampu jauh jika suara merdumu jadi penguji setiaku
jika sorot matamu teduhkan lelah sanubari
dan lembut jemari buyarkan semua janji
...
(disambung oleh peserta lain.. dst.)
...
aku kejam memang
menawarkan sebentang-sebentang, bukan semua sejauh pandang
dan aku pecundang memang, yang mungkin karena sebentang-sebentang
sedetik saja tak pernah dipandang
...
...
diam saja mengamati
deras air hanyutkan semua cerita mimpi
pada satu muara, aku menanti
aku dan diam ini akan segera mati
...
...
kelak pada malam-malam persuaan
dengan bulan bintang adalah gugusan temaram
kenangan beradu padu pada impian
padamu yang riak hatinya menentang kelam
...
...
darinya tersadar pula jiwa
ada yang salah dengan kita, pada cinta dan kepala terlena cita
biar saja kecewa
kita bukan bintang di langit melata
...
...
maka kenanglah seperti kunang mengenang siang
pada malam temaram atau gelap kelam
pada esok atau mungkin pada lusa datang
sinar kecilnya runtuhkan hatimu karam
...
...
kau tau hati itu
menyimpan raga yang lain untuk nafasnya sendiri
merangkul kesendirian untuk jiwanya yang lain
detik yang lain semua datanglah mencuri dengan akal bebal dan kekal
...
...
namun kapan datangnya riak itu, kanda?
rasa yang ada tak 'kan pernah dilambainya mesra
biarlah gugusan kata ini melempar makna
sepelemparan waktu di depan kita kan mengusung asa
...
...
lalu jika ini cinta mengapa kita diam saja
terutama kau
terbelenggu oleh kesenanganmu sendiri
aku pun menanti, jika kau tahu
...
Anda yang membacanya pasti akan gele'-gele' seperti saya.
Ya, kan??!
Wednesday, March 12, 2008
Semakin Akrab Saja dengan Bengkel
Sudah 2 minggu terakhir motor saya keluar masuk bengkel. Mungkin sudah sekitar 6 atau 5 kali.
Itu belum termasuk yang saya kerjai sendiri. Astaga.
Berawal dari waktu saya cuci motor itu. (sudah saya bilang memang dari dulu, motor itu kalau dicuci pasti keluar semua masalahnya)
Besoknya motor batuk-batuk manja : ahak ahak ahak...
Saya bawa ke bengkel, ganti oli saja. Terus lanjutkan jalan. 100 meter, batuknya makin manja seperti Dewi Persik (ahak ahak ahak.. ahh... ah... ah...). Astaga
Akhirnya saya bawa ke bengkel yang lain : Cuci Karburator, sekalian ganti kampas rem cakram belakang. Selesai 'dikerjai', motornya bagus. Jalan sekitar 500 meter, batuknya langsung batuk kering. Uuuuuhukk uhukkk.. asap dari knalpotnya berbau aneh. Mungkin sejenis kemenyan.
Saya bawa ke Konstan, di bilangan Banta-bantaeng.
Di sana dengan hanya bermodal 1 obeng negatif, saya bongkar motor. Oli sampingnya saya keluarkan (jangan-jangan ini masalah oli yang jelek).
Terus kabel-kabelnya saya bongkar, sampe magrib.
Motor akhirnya bisa bunyi, tapi masih bersin-bersin sedikit.
Magrib, saya jemput intan di bilangan Sungai Saddang Baru. Rencananya mau booking kamar hotel (buat budi putra). Saya nyalain motor, terus intan naik, langsung Batuk Berdarah motornya. Uuuooohookk!! Uuuoohokkk!!
Ampuuun...
Bermodal obeng yang sama, saya setel karburatornya.
Tapi tetap saja sama.
Akhirnya entah kenapa, motornya bisa hidup. Tapi ya itu, ndak bisa kalau pelan. Harus ngebut terus supaya gas tetap tinggi. Kalau gasnya turun, langsung TBC.
Ok. Tujuan ke Hotel Banua. Dekat losari.
Booking selesai. Next destination : Jalan Nusantara. Cari cewek bernama Ina.
Tapi untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, motornya ndak bisa bonceng orang.
Saya coba nyalain, ok. Bagus.
Intan naik, langsung mese', bengek.
Coba lagi, begitu lagi.
Akhirnya Intan naik pete-pete ke tempat Ina. Saya cari bengkel. (malam-malam cari bengkel??)
Tapi sepanjang jalan saya ndak ketemu bengkel, akhirnya dengan terus ngebut (gas tinggi) saya pulang. Untungnya ada satu bengkel dekat Steam yang masih buka.
Di sana saya beli busi sekaligus kunci businya.
Busi motor saya ganti. Terus setel karburator sedikit. Wooww.. keren... (semoga masalah terselesaikan).
Jalan lagi, rencananya ke tempat Ina lagi.
Wuuuuung.... ngebut. Tapi sampe dekat SMA 1, langsung ahak ahak ahak.. ahh.. ah.. ah... (ya ampun, genit sekali motor ini).
Tapi dipaksa saja. Akhirnya bisa sampe di Expresso dengan selamat.
Dan identifikasi selanjutnya : Motor ini ndak bisa bonceng orang. Kalau bonceng orang langsung habis nafasnya. Hhhh...
Dan 2 hari yang lalu saya bawa ke bengkel suzuki (suzuki veteran). Mekaniknya bingung dengan masalah motor ini. Jadi ndak mau dia kerjain. Lalu saya bawa lagi ke bengkel suzuki yang lain (suzuki salim, jl. Sungai Saddang). Mekaniknya bingung dengan masalah motor ini (ndak bisa bonceng orang). Tapi dikerjai saja sebisanya.
Dan setelah dikerjai, motor bagus sekali. Larinya keren. Bisa ngebut-sengebut-ngebutnya.
Tapi malamnya, intan mau minta diantar pulang.
Ok. Saya nyalain motor. Idup. Keren.
Intan naik... Uuuuhuukkk aaaaa'''hhhh''''
Mese' lagi.
Astaga.
Dan tadi, saya rencana ke bilangan Banta-bantaeng, motornya batuk-batuk mesra. Aaah.. ah.. ah...
Saya paksa saja, dia makin manja, Ahak ahak ahakk. ahh ahh...
Akhirnya saya bawa ke bengkel Suzuki lagi (suzuki veteran).
Sekarang saya lagi di warnet, motor lagi dikerjai di sana.
Saya lihat tadi CDI-nya dibongkar-bongkar. Perapiannya dicek. Aki-nya diisi ulang. Mesinnya dibongkar habis.
Semoga ini bisa menyelesaikan semuanya.
(saya bilang memang mi, motornya kalau dicuci keluar semua masalahnya. hhh...)
Itu belum termasuk yang saya kerjai sendiri. Astaga.
Berawal dari waktu saya cuci motor itu. (sudah saya bilang memang dari dulu, motor itu kalau dicuci pasti keluar semua masalahnya)
Besoknya motor batuk-batuk manja : ahak ahak ahak...
Saya bawa ke bengkel, ganti oli saja. Terus lanjutkan jalan. 100 meter, batuknya makin manja seperti Dewi Persik (ahak ahak ahak.. ahh... ah... ah...). Astaga
Akhirnya saya bawa ke bengkel yang lain : Cuci Karburator, sekalian ganti kampas rem cakram belakang. Selesai 'dikerjai', motornya bagus. Jalan sekitar 500 meter, batuknya langsung batuk kering. Uuuuuhukk uhukkk.. asap dari knalpotnya berbau aneh. Mungkin sejenis kemenyan.
Saya bawa ke Konstan, di bilangan Banta-bantaeng.
Di sana dengan hanya bermodal 1 obeng negatif, saya bongkar motor. Oli sampingnya saya keluarkan (jangan-jangan ini masalah oli yang jelek).
Terus kabel-kabelnya saya bongkar, sampe magrib.
Motor akhirnya bisa bunyi, tapi masih bersin-bersin sedikit.
Magrib, saya jemput intan di bilangan Sungai Saddang Baru. Rencananya mau booking kamar hotel (buat budi putra). Saya nyalain motor, terus intan naik, langsung Batuk Berdarah motornya. Uuuooohookk!! Uuuoohokkk!!
Ampuuun...
Bermodal obeng yang sama, saya setel karburatornya.
Tapi tetap saja sama.
Akhirnya entah kenapa, motornya bisa hidup. Tapi ya itu, ndak bisa kalau pelan. Harus ngebut terus supaya gas tetap tinggi. Kalau gasnya turun, langsung TBC.
Ok. Tujuan ke Hotel Banua. Dekat losari.
Booking selesai. Next destination : Jalan Nusantara. Cari cewek bernama Ina.
Tapi untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, motornya ndak bisa bonceng orang.
Saya coba nyalain, ok. Bagus.
Intan naik, langsung mese', bengek.
Coba lagi, begitu lagi.
Akhirnya Intan naik pete-pete ke tempat Ina. Saya cari bengkel. (malam-malam cari bengkel??)
Tapi sepanjang jalan saya ndak ketemu bengkel, akhirnya dengan terus ngebut (gas tinggi) saya pulang. Untungnya ada satu bengkel dekat Steam yang masih buka.
Di sana saya beli busi sekaligus kunci businya.
Busi motor saya ganti. Terus setel karburator sedikit. Wooww.. keren... (semoga masalah terselesaikan).
Jalan lagi, rencananya ke tempat Ina lagi.
Wuuuuung.... ngebut. Tapi sampe dekat SMA 1, langsung ahak ahak ahak.. ahh.. ah.. ah... (ya ampun, genit sekali motor ini).
Tapi dipaksa saja. Akhirnya bisa sampe di Expresso dengan selamat.
Dan identifikasi selanjutnya : Motor ini ndak bisa bonceng orang. Kalau bonceng orang langsung habis nafasnya. Hhhh...
Dan 2 hari yang lalu saya bawa ke bengkel suzuki (suzuki veteran). Mekaniknya bingung dengan masalah motor ini. Jadi ndak mau dia kerjain. Lalu saya bawa lagi ke bengkel suzuki yang lain (suzuki salim, jl. Sungai Saddang). Mekaniknya bingung dengan masalah motor ini (ndak bisa bonceng orang). Tapi dikerjai saja sebisanya.
Dan setelah dikerjai, motor bagus sekali. Larinya keren. Bisa ngebut-sengebut-ngebutnya.
Tapi malamnya, intan mau minta diantar pulang.
Ok. Saya nyalain motor. Idup. Keren.
Intan naik... Uuuuhuukkk aaaaa'''hhhh''''
Mese' lagi.
Astaga.
Dan tadi, saya rencana ke bilangan Banta-bantaeng, motornya batuk-batuk mesra. Aaah.. ah.. ah...
Saya paksa saja, dia makin manja, Ahak ahak ahakk. ahh ahh...
Akhirnya saya bawa ke bengkel Suzuki lagi (suzuki veteran).
Sekarang saya lagi di warnet, motor lagi dikerjai di sana.
Saya lihat tadi CDI-nya dibongkar-bongkar. Perapiannya dicek. Aki-nya diisi ulang. Mesinnya dibongkar habis.
Semoga ini bisa menyelesaikan semuanya.
(saya bilang memang mi, motornya kalau dicuci keluar semua masalahnya. hhh...)
Sedikit Ilmu dari Budi Putra
Hari sabtu dan minggu kemarin Komunitas Blogger Makassar kedatangan tamu spesial : Budi Putra, professional blogger pertama di Indonesia, CEO Asia Blogging Network, dan yang jadi pembicara di acara Pesta Blogger 2007 kemarin.
Saya dan beberapa teman di Komunitas Blogger Makassar sempat diskusi secara langsung dengan beliau. Pembicaraan mengalir terus dan terus. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya kami bertatap muka dan berdiskusi dengan beliau. November 2007 lalu, pada talkshow Blog : Voice of Freedom yang kami laksanakan, Budi Putra diundang sebagai pembicara oleh Angingmammiri. Kami membicarakan tentang blog, konten blog (penulisan, tata bahasa yang 'baik dan benar', dll), menghasilkan uang dari blog (lewat iklan, paid blogger, review, dll), jurnalisme orang biasa dan komunitas-komunitas online di Makassar. Juga tentang Narsisme (hehehehe).
Tentang blog, konten, dan menghasilkan uang di Internet, budi putra bilang : "blog itu kekuatannya ya ada di konten. sering-sering saja update blog dengan konten yang bagus. dengan demikian, blog akan sering dibuka oleh orang, dan juga sering diindex oleh google. kalau sudah begitu, rating blog kita bisa naik, dan orang bakal suka beriklan di blog kita.
tulis apa saja di blog. pakai bahasa yang biasa saja. ada seorang ibu rumah tangga di.. (di mana? lupa ka') dia menulis di blognya tentang pengalaman sehari-harinya. tapi dia bagus, setelah nulis pengalamannya, dia juga masukkan beberapa artikel yang memperluas wawasan. behh, blognya rame banget yang kunjungi. iklannya mahal. 4000 dollar sebulan."
ada yang tanya, "bagusnya pakai bahasa indonesia atau bahasa inggris, ya?"
budi putra bilang, "pakai bahasa terserah saja. pakai bahasa indonesia aja kalau nggak bisa bahasa inggris. yaa.. sambil ngeblog nanti sedikit-sedikit belajar posting bahasa inggris. nanti lama-lama juga bisa."
dst. dst... (banyak yang saya lupa)
Tentang Komunitas Online, Narsisme, Menulis yang baik, dan Citizen Reporter, Budi Putra bilang, "Blogger itu memang harus narsis. Dan narsis itu nggak ada salahnya. Ya menurut saya, orang itu sudah narsis ketika pertama kali menciptakan cermin. (saya manggut-manggut)
Kalau tata bahasa yang baik, aah.. itu nggak perlu lah di blog. Karena itulah kekuatan blog. Orang boleh nulis apa aja, dengan gaya apa aja. Justru begitulah Citizen Reporter itu. Begitulah sebenarnya Jurnalisme Orang Biasa itu."
Tentang mendapatkan uang dari blog?
Budi Putra bilang begini, "kalau mau dapat uang dengan blog, bisa pakai sistem iklan seperti Adsense. Atau bisa juga dengan jadi paid blogger. Kita cuma menulis seperti review tentang produk di blog kita atau blog tertentu, nanti kita di bayar.
Cosa aranda itu dia fokus di iklan. Saya kalah jauh sama dia di iklan, karena saya lebih fokus di paid bloggernya. Kemarin ada yang nawarin saya untuk nulis di blognya, tapi saya tolak. saya sibuk sekali, ga ada waktu buat nulis.
Jadi paid blogger itu gampang. Kita cuma perlu nulis 2 kali seminggu. Nanti kita dibayar, yaa.. sekitar 400 usd per minggu"
Nah, jadi begitulah sekiandikit dari sekianbanyak yang Budi Putra bisa bagikan ke teman-teman.
(ndak semua yang saya tuliskan itu benar-benar 100% yang dikatakan Budi Putra. Pasti ada perubahan sedikit, disesuaikan dengan memori otak saya. Tapi Insya Allah ndak mengubah maksud dari penyampaian Budi Putra sendiri).
Salam,
foto diambil dari asiablogging.com
Sunday, March 09, 2008
Insan Seribu Nama
Wahai perempuan yang kisah di bibirnya mencumbu waktuku | Ku baca ulang cerita yang dulu untukmu ku bacakan di bawah akassia di taman rupa | Tentang sepasukan kura-kura mengejar kelinci yang melompat-lompat tak hingga | Hingga tawamu mengunci waktu hanya untuk kita saja | Aku tersenyum, sesekali tertawa
Wahai perempuan yang teduh tatapnya meninabobokan amarah | Aku kini insan seribu nama
Hidup di banyak tempat dengan rupa jiwa berbeda | Kecuali untukmu, satu nama ku sisihkan
Nama yang riang sekaligus tenang | Demi senyum yang esok semoga akan kau gariskan
Atau tawa yang akan mencumbu waktuku lagi | Esok dan nanti
Wahai perempuan yang untuknya kuberikan seribu penggal cerita | Ku jamu lagi wanitaku dengan jamuan-jamuan terindah | Dengan anggur yang ku petik sendiri di kebun ayahku | Juga teh pahit yang ku seduh sendiri dari teko milik ibuku | Dan sedikit perbincangan yang tak pernah renyah | Tapi kau tetap perempuan yang di bibirnya tak henti melagukan kisah untukku | Seperti janjimu tentang esok pagi yang akan selalu datang lagi | Dan detik yang terus berlari | Menerus
Esok hari | Bersama pagi aku 'kan datang mengetuk pintu rumah hatimu lagi
Wahai perempuan yang teduh tatapnya meninabobokan amarah | Aku kini insan seribu nama
Hidup di banyak tempat dengan rupa jiwa berbeda | Kecuali untukmu, satu nama ku sisihkan
Nama yang riang sekaligus tenang | Demi senyum yang esok semoga akan kau gariskan
Atau tawa yang akan mencumbu waktuku lagi | Esok dan nanti
Wahai perempuan yang untuknya kuberikan seribu penggal cerita | Ku jamu lagi wanitaku dengan jamuan-jamuan terindah | Dengan anggur yang ku petik sendiri di kebun ayahku | Juga teh pahit yang ku seduh sendiri dari teko milik ibuku | Dan sedikit perbincangan yang tak pernah renyah | Tapi kau tetap perempuan yang di bibirnya tak henti melagukan kisah untukku | Seperti janjimu tentang esok pagi yang akan selalu datang lagi | Dan detik yang terus berlari | Menerus
Esok hari | Bersama pagi aku 'kan datang mengetuk pintu rumah hatimu lagi
Friday, March 07, 2008
Lelaki, Istrinya, dan Mimpi
Lelaki duduk memunggungi mimpi
Di atas tikar dari bambu
Di atasnya atap berdebu tersenyum lesu
Di depannya istri memasak kaldu
Lelaki lalu bangkit menuju waktu
Menoleh mimpi satu kali
Lalu bergegas ke sungai bebersih diri
Berwudhu
Ashar sebentar lagi
Lelaki kini diam di tepi malam
Petang di langit atas rumah
Istri mencium tangannya selesai shalat
Pikiran lelaki jauh melayang
Pada mimpi sebelum ashar
"Kau menyebut namanya lagi tadi di tidurmu, Sayang"
Lelaki mendengar
Lalu kembali diam
Di atas tikar dari bambu
Di atasnya atap berdebu tersenyum lesu
Di depannya istri memasak kaldu
Lelaki lalu bangkit menuju waktu
Menoleh mimpi satu kali
Lalu bergegas ke sungai bebersih diri
Berwudhu
Ashar sebentar lagi
Lelaki kini diam di tepi malam
Petang di langit atas rumah
Istri mencium tangannya selesai shalat
Pikiran lelaki jauh melayang
Pada mimpi sebelum ashar
"Kau menyebut namanya lagi tadi di tidurmu, Sayang"
Lelaki mendengar
Lalu kembali diam
Tuesday, March 04, 2008
Karena kaulah malaikat itu
Masa seperti ini akhirnya tiba jua menyapa
Seperti tangis senja yang dulu kita saksikan berdua di tepi tawa
Pendar jingga tak lagi bertutur mesra pada siang yang mulai hilang
Pun ia membenci malam yang sebentar lagi menenggelamkannya di sudut mata
Sedianya persuaan itu hangatkan malam setelahnya
Bukan meratapi kabut dingin yang perlahan selimuti kulit kita yang kering
Masihkah kau mengingatku sebagai matahari siang tadi
Yang berjanji datang esok pagi mengetuk pintu rumahmu?
Atau kau menjauh sendiri kini
Lupa pernah mendekapku dengan dua lengan kecilmu
Dan tetes air matamu meninggalkan jejak cinta di dadaku?
Ketika temaram mulai menyisakan hening
Akankah darimu ku dengar lagi tanya
Tentang surga yang dijanjikan padamu dulu?
Jika memang surga yang kau tuju
Cinta yang kau cipta
Tak akan menyatukan kita di sana
Seperti tangis senja yang dulu kita saksikan berdua di tepi tawa
Pendar jingga tak lagi bertutur mesra pada siang yang mulai hilang
Pun ia membenci malam yang sebentar lagi menenggelamkannya di sudut mata
Sedianya persuaan itu hangatkan malam setelahnya
Bukan meratapi kabut dingin yang perlahan selimuti kulit kita yang kering
Masihkah kau mengingatku sebagai matahari siang tadi
Yang berjanji datang esok pagi mengetuk pintu rumahmu?
Atau kau menjauh sendiri kini
Lupa pernah mendekapku dengan dua lengan kecilmu
Dan tetes air matamu meninggalkan jejak cinta di dadaku?
Ketika temaram mulai menyisakan hening
Akankah darimu ku dengar lagi tanya
Tentang surga yang dijanjikan padamu dulu?
Jika memang surga yang kau tuju
Cinta yang kau cipta
Tak akan menyatukan kita di sana
Sunday, March 02, 2008
2 Maret 2008
Mengapa 'ku biarkan ilalang merunduk tubuhnya
Diterpa sepoi yang lembut melenakan raga
Dan tak mampu 'ku cegah menjadi candu nan nyaman bagiku?
Mengapa pula angin itu terlalu sejuk menyapa
Semilir pada pagi hening
Pada cerah siang kerontang
Juga pada sepertiga malam-malam kemarin?
Dan aku tak mampu mengelak
Pada suara merdu yang ia nyanyikan
Dan kini aku menggigil nyeri
Pesakitan, menyeruak perih
Menyadari aku harus menutup diriku rapat
Sejuk yang ia tawarkan
Kini berubah dingin
Diterpa sepoi yang lembut melenakan raga
Dan tak mampu 'ku cegah menjadi candu nan nyaman bagiku?
Mengapa pula angin itu terlalu sejuk menyapa
Semilir pada pagi hening
Pada cerah siang kerontang
Juga pada sepertiga malam-malam kemarin?
Dan aku tak mampu mengelak
Pada suara merdu yang ia nyanyikan
Dan kini aku menggigil nyeri
Pesakitan, menyeruak perih
Menyadari aku harus menutup diriku rapat
Sejuk yang ia tawarkan
Kini berubah dingin
Subscribe to:
Posts (Atom)