Friday, January 06, 2006

"Pasien pertama sudah sembuh, Prof!"

"Waduuuh... saya sibuk, jadi mungkin tidak bisa ngerjain. Tapi, kamu bawa ke sini saja. Anak-anak di sini semuanya ngerti komputer, kok. Mereka pada jago-jago komputer, kok. Bawa saja ke sini."
Begitu kira-kira yang kudengar dari pembicaraan bossku di telepon. Entah dengan siapa. Aku juga tidak tahu.
Dan... sekitar 20 menit kemudian... datang orang yang nafasnya ngos-ngosan masuk warnet. Di depan tubuhnya, di antara kedua tangannya, dia memeluk (menggendong) sebuah CPU. Hmm... ada apa ini ya? Di warnet kan banyak komputer? Kok ada orang yg bawa komputer ke sini yah? Apa mau main internet, tapi ndak mau kalo ndak pake komputernya? *bingung mode was on*
"Mus, tolong kamu liatkan itu, dek, komputernya," suara bossku terdengar. "Katanya komputernya kena virus, minta diformatkan hard disknya," kata bossku lagi.
"O," hanya itu yang bisa kukatakan. Aku masih bingung.

Orang yang ngos-ngosan bawa komputer itu akhirnya angkat bicara. Dengan logat Makassarnya yang agak kental dikit, dia mulai bicara. "Anu, ki. Kena virus kangen. Sa install ki antivirus Kaspersky. Tapi sebelumnya suda mi juga kaya'na sa install Norton. Sekarang rusak mi komputernya. Nda bisa ki dipake. Kata temanku, bede, harus ki diformat hardisna. Tapi sa mo selamatkangki dulu data-data yam pentinna." *pada bingung artinya kan?* oke deh, ditranslate deh: 'Anu, kena virus kangen. Saya install anti virus Kaspersky. Tapi sebelumnya sudah sepertinya saya instal Norton (antivirus). Sekarang rusak komputernya. Tidak bisa dipakai. Kata temanku, sih, harus diformat hard disknya. Tapi saya mau selamatkan dulu data-data yang pentingnya.' *sudah jelas?*

Aku langsung ngerti. "Oh, kalau begitu tida usahmi diformat. Ada ji antivirusku. AVG Norman. Bisa ji itu kalau cuma kangen ji," kataku juga dengan logat Makassar. *Duh, jadi ikut-ikutan logat Makassar neh. Padahal ndak lancar*

"Oh, format saja, Mus. Rusak mungkin Windowsnya karena mungkin penuh kangen. Lagian mungkin bisa saja rusak karena ada 2 antivirus terinstall," kata bossku lagi. Hmm..
"O,"lagi-lagi cuma itu yang bisa kukatakan. Dalam hati ingin menolak kata-kata bossku yang menurutku salah, tapi di lain sisi aku segan untuk mengatakannya. *Dasar Mus si Penakut*

Jadi langsung aja aku angkat komputernya orang itu, pasang kabel LAN, sambung kabel power, nyalain, coba nyambungkan ke Networknya warnetku. Hmm...
Nyalain, masuk windows, error, matiin, nyalain, masuk windows, error, matiin lagi. Hampir sepuluh kali aku gituin. Sampe puyeng nih otak sama punggung, bolak balik meja komputer, lantai, komputer, keyboard. Huh!!!

Akhirnya kuputuskan bongkar CPU-nya dia. Bongkar hard disknya, sambung ke komputerku. Dua kali kucoba, akhirnya bisa nyambung. Oh... Alhamdulillah, akhirnya.
Langsung menuju directory Kaspersky sama Norton, gak perlu uninstall, langsung hapus! Hahahaha... *maen kasar neh*
Langsung scan harddisknya pake AVG Norman, setangah jam, kangen, anak buah, dan kroni-kroninya habis dilahap!
Teruuus.. copy-copy deh, barteran software. Hehehe.. dari harddisknya ke harddiskku, dan sebaliknya.
Naaah... terus terus terus... bongkar pasang komputer dijalankan. Bagian tersulit neh kayaknya.
Hard disknya gak terbaca di komputernya dia. Duuuh... puyeng!!!
Hampir satu jam kukerjain.
Dan.. dan.. kukerjain lagi. Bingung, tanya boss. "Kok gini? Kayak PC-no. 1."(biasanya PC-no. 1 itu harddisknya jg gak kebaca).
Jadinya boss turun tangan.
Dua menit dikerjain, akhirnya sukses deh terbaca tuh hard disk. Fyuuh! Syukurlah...
Naaah, abis itu aku lagi yang turun tangan. Kubongkar pasang lagi harddisknya dia dari komputernya. Tapi kali ini gak bakal salah deh. Dan memang bener gak ada yang salah. Dan, sukses!!
Komputernya dia akhirnya baek, tanpa virus, tanpa perlu format harddisk. Asiiik...
"Pasien pertama sudah sembuh, Prof!"

Hehehe. Terus, selesai dikerjain, tinggal negosiasi harga. Yang punya komputer nanya ke aku ongkos perbaikannya berapa, aku bilang, "tanya ke boss. Saya ndak pernah nyervis komputer sebelumnya." Tapi dia tanya ke boss, kata boss harus aku yg kasih harga karena aku yg kerjain komputernya. Dan akhirnya boss bilang, "Kamu biasa berapa bayar kalo di tempat servis?"
Orang itu bilang 50 ribu. Tapi aku bilang "empat puluh lima ribu."
"Naah, jadi? Kamu kasih berapa dia?" tanya boss lagi.
"Nda tau, mi. Saya ndak pernah, sih buka servis komputer."
"Ayo dong, belajar nego," kata boss lagi.
"Iya deh. Hmmm..." *aku mikir-mikir, atau pura-pura mikir* "40 ribu aja deh," akhirnya aku putuskan. Duh, padahal dalam hati mikir, 'sedikit betul', tapi di wajah aku tersenyum manis, karena ini pasien pertamaku. :P

Akhirnya dibayar 40 ribu. Aku belikan pisang goreng, dan ote-ote (goreng-gorengan) 15 ribu, makan rame-rame di warnet. Hehehe... asik juga ternyata.

Temenku bilang setelah yg punya komputer pergi,"Ooo.. pantas saja kamu bisa kerjain, Mus. Sekalinya kemaren kamu kena kerusakan sejenis sama dia?"
"Hahahaha... iya. Kemaren komputerku juga rusak karena install 2 antivirus."
"Pantes saja. Jadi, ceritanya ini belajar dari pengalaman, yah?"
"Hehehehe... Nyamm... " ndak kujawab. Mulutku sudah penuh ote-ote.
Chawww... daan.. selamat makan...


Salam dari tengah hujan,
Mus

3 comments:

Anonymous said...

Good design!
[url=http://dujyeyns.com/jgef/zdfo.html]My homepage[/url] | [url=http://agvmohqx.com/axob/doye.html]Cool site[/url]

Anonymous said...

Good design!
My homepage | Please visit

Anonymous said...

Great work!
http://dujyeyns.com/jgef/zdfo.html | http://pirqehlp.com/qdcx/cpix.html