Saturday, December 10, 2005

Indonesiaku tercinta


Indonesia, Negaraku yang aku kenal sejak aku belum bisa membaca, apalagi menulis, sebuah negara yang begitu meninggikan adat ketimurannya. Kebudayaan tradisionalnya sangat diagung-agungkan, oleh pemerintah, terlebih oleh rakyatnya.
Begitu lekatnya kesukuan di negeri ini pada rakyatnya, hingga serasa tiada hari tanpa setidaknya sekali rakyat Indonesia menyebut sukunya masing-masing.
Begitu lekatnya sehingga sering terjadi perselisihan antar suku. Bukankah kita hakikatnya adalah saudara?
Begitu lekatnya sehingga menghalangi hubungan manusia dengan manusia. Ada sedikit kisah, tentang seseorang dengan seseorang. Hubungan keduanya harus terhenti karena masalah kesukuan. Ego kesukuan terlalu besar di antara orang-orang yang berpengaruh terhadap diri mereka. Hingga akhirnya suatu hubungan terputus. Hanya karena kesukuan yang dianggap bertentangan. Hanya.
Dan lebih jauh setelah itu, tercipta dendam terhadap suatu suku. Padahal seharusnya setiap orang belum tentu sama, Mengapa membuat kesimpulan tentang sifat suatu suku hanya karena melihat satu orang yang berasal dari suku itu? Hanya satu orang? Cukupkah?
Mengapa harus ada suku jika hanya timbulkan perpecahan?
Mengapa harus ada suku jika hanya timbulkan perselisihan?
Mengapa harus ada suku jika hanya timbulkan dendam dan dosa?
Lebih dari itu, mengapa yang seperti itu harus dipertahankan?