Tuesday, December 25, 2007

26 Desember

26 Desember, tanggal yang dulu selalu kuberikan lingkar merah di kalender rumah atau kamarku. Dan kutambahkan dengan garis panah ke samping, menunjuk pada tulisan "ulang tahun-nya".

Mengenangnya selalu membuat saya tersenyum. Kecepatan berbicaranya yang luar biasa, sangat sulit ditandingi oleh siapapun. Kecuali dengan menutup mulutnya dengan telapak tanganmu, kau tidak akan mendapatkannya berhenti berbicara. Tentang ia, tentang teman-temannya, tentang kampus, atau tentang tulisan yang tertera di kaos oblongmu. Hahahahaha...

Dan boneka yang pernah ia berikan. Lucu sekali. Sayangnya satu boneka itu hilang. (sial!)

Toko buku adalah rumahnya yang lain. Ia akan betah di sana berjam-jam mengumpulkan setiap buku yang dia pikir bagus dan belum ada di rak buku kamarnya.
Dan jangan menantangnya ber-SMS. Kau akan kapok, dan merasa KO karena jarimu akan pegal jauh lebih cepat dari jarinya.

Ah, mungkin sekarang, kecuali sedikit lebih 'wanita', ia masih orang yang sama, mungkin, menurutku.
Selamat ulang tahun, kawan. (kita masih kawan, kan?)
Bahagia untukmu


Salam,

Wednesday, December 19, 2007

Angingmammiri : Belajar Lebih Berarti Setelah Setahun Berdiri

Tulisan ini juga dimuat di sini.

"hoi, teman-teman, tinggal 10 hari mi lagi," begitulah kurang lebih salah satu isi email dari salah seorang member di mailing list blogger Makassar. Isi one line post email itu sendiri sebenarnya bukan tanpa maksud. Hari itu adalah 10 hari menjelang tanggal 25 November, tanggal akan dilaksanakannya acara Talkshow Blog : The Voice of Freedom oleh Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri. Email itu sendiri bertujuan untuk mengingatkan dan memompa semangat para panitia acara untuk lebih giat mencari titik terang kepastian acara tersebut. Hal itu jelas sekali diperlukan mengingat hingga H-10, kejelasan tentang tempat acara belum ada; kepastian sponsor yang siap mendanai juga belum ada; dana simpanan komunitas pun tidak mungkin mencukupi untuk melaksanakan kegiatan itu, sementara acara itu sudah menjadi agenda komunitas yang nampaknya wajib dilaksanakan, mengingat bersamaan dengan acara itu adalah acara perayaan hari jadi yang pertama komunitas.

Para Panitia
Re-ilustrated by Mustamar

H-9, kejelasan dan titik terang belum juga muncul. Para panitia acara mulai frustasi dan rasa pesimistis kegiatan ini akan berlangsung juga bermunculan. Ide-ide yang banyak dituangkan paraikatte (sebutan untuk member blogger makassar) melalui milis dan forum juga tidak banyak membantu.

Hingga pada hari ke-7 menjelang acara, ditengah susah payah dan rasa frustasi yang mulai memuncak, panitia acara secara tidak sengaja mendapatkan tawaran untuk menggunakan tempat acara di MPC Karebosi ketika hendak mencari informasi tentang kemungkinan untuk diadakannya bazar di foodcourt MTC. Dengan harga yang murah, tawaran itu diterima. Kejelasan mengenai tempat acara mulai terlihat, dan itu memberikan titik terang bagi masalah-masalah yang lainnya. Hari-hari berikutnya kejelasan dan titik terang yang lainnya mulai ada. Panitia berhasil mendapatkan sponsor dana dan sponsor untuk publikasi. Rasa pesimis mendadak hilang, berganti optimis dan semangat menggebu mengejar waktu yang semakin sempit untuk melaksanakan publikasi dan persiapan lainnya untuk talkshow nanti.

Publikasi melalui undangan, spanduk, serta iklan di koran dan radio yang baru dimulai pada tanggal 23 November dapat dikategorikan sebagai publikasi yang sangat terlambat karena target peserta yang mencapai 150 orang. Namun ini ternyata tidak terbukti. Pada tanggal 25 November 2007, acara pun dilaksanakan, dan lebih dari 200 orang menghadiri talkshow ini. Goodie bag yang disediakan panitia pun sampai tidak mencukupi.

Tepat pukul 10, tabuhan 10 menit musik tradisional gandra bulo’ menandai dibukanya acara Talkshow Blog : the Voice of Freedom. Dua orang MC telah siap berdiri di atas panggung untuk menuntun acara. Dan setelah sambutan oleh Ira Puspita sebagai ketua panitia, sesi talkshow dimulai.

Moderator dan Para Pembicara
diambil dari www.mycityblogging.com/makassar

Dengan dipandu oleh Syaifullah sebagai moderator, talkshow ini dihadiri oleh tiga orang pembicara. Budi Putra, atau yang sering disapa BP, adalah blogger professional pertama Indonesia, dan juga CEO Asia Blogging Network (ABN). Beliau ditunjuk menjadi pembicara pertama pada talkshow ini. Pembicara kedua, Hasymi Ibrahim, yang akrab disapa Kak Amy, adalah seorang pengusaha transportasi, seorang blogger, dan juga salah seorang penggagas situs jurnalisme Panyingkul.com. Dalam talkshow ini beliau mengangkat topik hubungan antara blog, komunitas, dan juga citizen journalism. Dan pembicara ketiga adalah Amril Taufiq Gobel, salah seorang yang cukup terkenal di kalangan blogger. Ia adalah seorang penulis, dan seorang redaktur pelaksana pada sebuah majalah online yang membahas tentang blog, bz!blogfam. Beliau mengangkat topik tentang blog dan keajaiban yang menyertainya.

“Ini adalah sejarah. Ini adalah kegiatan tentang blog terbesar yang pernah diadakan di daerah”, kata Budi Putra, CEO Asia Blogging Network, mengawali pembicaraannya dalam talkshow tersebut. Beliau yang adalah seorang wartawan di sebuah media terkenal nasional, yang kemudian memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya untuk kemudian menggeluti dunia blog. Dari sanalah ia kemudian menyatakan diri sebagai Blogger Profesional pertama di Indonesia.

Budi Putra yang pada waktu itu mengenakan setelan kemeja kuning dan celana jeans banyak membahas tentang pengalamannya menjadi seorang blogger profesional, tentang bagaimana ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang sebenarnya sangat layak, juga bagaimana blog itu dapat menjadi media yang mampu menampung segala ekspresi, ide, dan pengalamannya untuk kemudian ditransfer ke pembacanya di seluruh dunia.

Dalam talkshow itu Budi Putra juga menyoroti potensi besar blog sebagai media alternatif dengan sedikit membandingkannya dengan media-media mainstream seperti koran, majalah, televisi dan sebagainya, dengan sedikit menyebutkan contoh-contoh blog besar yang telah menjadi kekuatan dalam persaingan media informasi di dunia. Potensi yang dimiliki para blogger sebagai pengantar berita juga banyak dibahasnya dalam pembicaraannya.

Sementara pembicara lainnya, Hasymi Ibrahim, lebih banyak membahas tentang pola hubungan antara blog, komunitas, dan peran-perannya dalam menyuarakan dan mempublikasikan tulisan, serta bagaimana peran besar blog dan komunitas itu dalam hubungannya dengan citizen journalism. Hasymi Ibrahim yang lebih akrab disapa Kak Ami cukup sering menyebut peran komunitas panyingkul dan angingmammiri dalam mewadahi para penulis dan blogger untuk bersama-sama belajar dan meningkatkan kualitas dan kemampuan menulis masing-masing anggotanya.

Ia juga mencontohkan beberapa penulis yang lahir dari blogger, dan para blogger yang lahir dari kegemaran menulis, dan banyak diantaranya adalah anggota di komunitas angingmammiri dan panyingkul!.

Dan pembicara ketiga, Amril Taufiq Gobel dari Bekasi, dalam pembicaraannya pada talkshow tersebut banyak berbagi pada peserta tentang pengalamannya yang berkaitan dengan blogging. Ia banyak bercerita bagaimana blog itu memberikan keajaiban yang luar biasa dalam hidupnya.

Amril Taufiq Gobel, yang lebih akrab disapa ATG itu dengan sangat semangat bercerita bagaimana awalnya ia membuat blog, bagaimana ketika salah satu blog yang bercerita tentang tumbuh kembang anaknya, Muh. Rizky Aulia Gobel ditawarkan untuk dibukukan dan diterbitkan oleh penerbit, serta dengan semangat menggebu-gebu ia bercerita bagaimana susahnya ia mencari kembali arsip-arsip tulisannya yang pernah diterbitkan di harian Fajar untuk kemudian dituliskan kembali diblog pribadinya.

ATG juga berbagi cerita tentang bagaimana bangganya ia ketika beberapa tulisan di blognya dijadikan inspirasi untuk sebuah skenario episode sinetron yang ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta nasional.

Acara talkshow yang juga disiarkan secara langsung oleh Fajar FM ini dihadiri oleh peserta yang datang dari berbagai kalangan, seperti praktisi IT, pelajar dan mahasiswa, pers-pers kampus, pengusaha, serta tidak ketinggalan dari blogger. Para peserta yang sebagian besar masih awam dengan dunia blog silih berganti melontarkan pertanyaan. Tidak kurang 20 pertanyaan terlontar ketika sesi pertanyaan dibuka. Salah seorang peserta wanita melontarkan pertanyaan yang begitu mendasar, "mas, blog itu apa, sih?". Pertanyaan itu jelas menjadi petunjuk bahwa blog dewasa ini belum begitu dikenal oleh masyarakat Makassar. Untuk itulah kegiatan ini dilaksanakan, agar masyarakat bisa lebih mengenal blog, serta peranannya sebagai media yang mampu menyuarakan aspirasi, ekspresi, dan informasi.

Pada sesi lainnya, Irayani Queencyputri yang akrab disapa Rara, ketua Komunitas Blogger Makassar, bersama ATG, yang menjabat sebagai penasihat komunitas, memperkenalkan kepada para peserta tentang Komunitas Blogger Makassar. Ia banyak bercerita tentang bagaimana komunitas ini awalnya hanya terdiri dari beberapa orang blogger yang tergabung di Komunitas Blogger Family (Blogfam).

Rara mengungkapkan bagaimana sulitnya saat itu mengumpulkan para blogger yang memiliki keterikatan dengan Makassar, karena saat itu blog benar-benar seperti makhluk asing yang belum banyak orang kenal. Namun seiring dengan berkembangnya pengetahuan masyarakat, khususnya generasi muda tentang dunia internet, makin banyak orang yang mengenal blog. Hingga blogger makassar yang ‘terdeteksi’ semakin hari semakin bertambah, dan pada suatu pertemuan (kopdar) blogger tercetuslah ide untuk membentuk suatu komunitas blogger.

ATG sendiri dalam sesi itu banyak berbicara tentang bagaimana ia dan Rara bersusah payah mempertahankan ide pembentukan komunitas itu di antara banyaknya kegiatan personal para blogger. Ia dan Rara harus terus berhubungan melalui email untuk membicarakan pembentukan komunitas itu. Dan upaya mereka tidak sia-sia. Dengan bantuan beberapa donatur, pada 25 November 2006 situs Komunitas Blogger Makassar yang beralamat di www.angingmammiri.org diluncurkan ke publik. Peluncuran itu juga menandai lahirnya Komunitas Angingmammiri.

Angingmammiri, di usianya yang baru setahun telah beberapa kali mengadakan even besar selain Voice of Freedom. Salah satunya ada Blog for Life yang diadakan pada bulan Juli 2007 lalu, dan berpartisipasi dalam Pesta Blogger 2007 dengan menjadi well wisher, dan dengan mengirimkan beberapa wakilnya sebagai peserta dan undangan.

Komunitas ini dalam perjalanan setahun usianya, kegiatannya lebih banyak berhubungan dengan edukasi dan pengenalan dunia internet dan blog kepada masyarakat, Pengenalannya sendiri antara lain dalam bentuk seminar, talkshow, dan juga pelatihan dan workshop tentang blog di beberapa. Untuk melaksanakan kegiatan seperti pelatihan dan workshop, Angingmammiri banyak melakukan kerjasama dengan pihak-pihak kampus, sekolah dan warnet. Dan kegiatan pelatihan cukup sering dilaksanakan, bahkan beberapa pelatihan blog yang pertama kali mereka laksanakan, terjadi sebelum komunitas ini resmi terbentuk.

Namun tidak hanya berkutat dengan edukasi internet dan blog, Angingmammiri juga giat melaksanakan kegiatan-kegiatan berbau sosial. Salah satunya adalah Anjangsana ke Panti Asuhan Nurul Fatimah yang dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2007.

Irayani Queencyputri dalam suatu kesempatan mengatakan, "dengan mengajarkan orang tentang blog, berarti secara tidak langsung mereka juga belajar tentang dunia IT, mereka belajar menggunakan komputer dan internet, juga mereka belajar menulis. Jadi blog itu sifatnya merangkul banyak aspek".

Acara Blog : the Voice of Freedom ini akhirnya ditutup dengan penyerahan Angingmammiri Award kepada beberapa blogger Makassar dan peserta talkshow dengan beberapa kategori penghargaan. Untuk kategori blog favorit jatuh kepada Syaifullah (www.love-and-trust.blogspot.com). Sementara Mustamar (www.blogaholicacute.blogspot.com) memenangkan penghargaan tulisan terbaik ramadhan untuk tulisannya yang berjudul Menangkap Senyum Ceria dari Dalam Nurul Fatimah. Dan Daeng Rusle (www.daengrusle.com) mendapatkan penghargaan sebagai blog terbaik Angingmammiri 2007. Untuk peserta sendiri yang mendapatkan penghargaan blog impian terunik jatuh kepada Rudi atas blog impiannya www.kawinyuk.com yang didasarkan pada ide untuk mengumpulkan para jomblo atau bujangan indonesia melalui blog itu.

Sukses Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri atas kegiatan ini tidak hanya sebatas pada jumlah peserta yang hadir yang melampaui target, namun upaya keras para blogger ini untuk memperkenalkan blog ini memperlihatkan hasil nyata. Setidaknya sekitar 50 orang melakukan registrasi di situs portal angingmammiri.org hanya dalam 2 hari setelah acara ini, dan hampir seluruhnya adalah blogger baru yang ingin tahu lebih dalam tentang blog.
"Salut buat AM. Aku insya Allah mulai hari ini gabung...bukan karena hadiahnya loh, tapi karena komunitas Am yang wuuuuiiiiihhhh.....TOP, deh. Walau di umur yg baru sejagung gitu, AM telah menunjukan klo BLOGGER MAKASSAR ITU EKSIS", ungkap Ahmad, salah seorang peserta talkshow melalui komentar di situs portal Angingmammiri, sehari setelah acara. "Met ultah tuk AM, sukses. Ternyata jadi blogger asyik", ungkap peserta lainnya, Hermawan, juga melalui komentar di situs portal Angingmammiri.

Para Panitia Voice of Freedom
foto diambil dari arsip Komunitas Blogger Makassar

Berkat upaya keras Angingmammiri selama setahun berdirinya, blog semakin dikenal secara luas oleh masyarakat Makassar. Namun upaya keras Angingmammiri diyakini tidak sampai di sini. Masih banyak suara-suara publik yang harus mereka tuliskan di blog paraikatte-paraikatte-nya. Selamat ulang tahun, Angingmammiri, jaya terus perkembangan blog Indonesia.

Tuesday, December 18, 2007

Gerimis

Sudahkah engkau tidur malam ini, sayang? Biar suara gerimis yang jatuh sedikit-sedikit di atas daun kujadikan nyanyian pembuka mimpi-mimpimu yang indah malam ini kalau begitu.
Mimpi tentang roman Rama Sinta, Ali dan Zahra, atau tentang perlawanan David pada Goliath.

Aku tidak pernah suka gerimis sebenarnya. Dia dingin seperti mati, itu sebabnya aku tidak pernah menyukainya. Seperti ayah juga tidak menyukainya karena aku tak bisa disuruhnya membeli rokok untuk dihisap sembari sarapan esok-esok pagi dengan secangkir teh panas pekatnya.

Tapi gerimis itu indah.
Apalagi siang tadi.
Mereka, gerimis-gerimis itu, menjebak, mengurung kita dengan dinginnya. Dengan basahnya. Lama.
Mereka lupa aku sudah tidak lagi mampu mengangkat kepalaku tegak siang tadi. Aku harusnya tidur saja dan bermain-main dengan lelap dan mata terpejam.
Tapi kau ada di sana. Aku bertahan, berharap aku dapat mengangkat kepalaku sedikit lebih lama dan tetap membuka mata sebentar-sebentar, demi mendengar satu-satu celoteh dari suara kecilmu.

Dan kau bercerita, tentang rumah, tentang kamar-kamar, atau tentang bah yang datang setelah hujan lama memandikan tanah. Juga sesekali bercerita tentang sajak, tentang warna, dan tentang gerimis.

Lalu kau antarkanku pulang setengah jalan. Menatap kebawah, dalam, dan menatap ke atas sebentar, membiarkan gerimis tipis menghujam lembut wajahku. Dan ku dengar kau berbisik, 'gerimis ini milikku, sayang. indah, bukan?'

Monday, December 10, 2007

Ingin kulihat wajah-wajah dunia di punggung tanganku

Aku masih suka membaca tulisan-tulisanmu satu-satu
Mencermati dengan akalku sendiri tiap-tiap huruf dalam baris di bait-baitnya
Sembari kuseruput kopi pahit panas yang menjagaku menahan gempuran malam dan kantuk

Kau dulu banyak menulis tentang seorang atau dua sahabat
Kau hanya punya sahabat, kau bilang waktu itu
Karena kau tidak lagi punya bapak, juga adik
Hanya punya sahabat
Dan seorang ibu yang tidak pernah lupa menunggumu di dapur untuk bercerita sembari menggoreng tempe dan sambal tomat lezat
Kau juga menulis tentang pelangi sehabis hujan di suatu pagi dekat tempat tinggalmu
Indah sekali sepertinya

Oh, ya, aku hampir lupa
Aku masih terpingkal membaca ceritamu tentang ambulan, dan ceritamu tentang cara berpacaran dulu
Lucu sekali, aku tertawa, sesekali berguling seperti buah pedak yang jatuh di dalam hutan karet lebat tak pekat
Jika ingin tersenyum, aku masih selalu di sana membaca tulisan-tulisanmu satu-satu

Kecuali duka aku ingin sepertimu
Bermain bola dengan kaki kurus telanjang, berlari dengan celana lembab sehabis mandi
Berkelahi dengan mata tertutup takut, atau berani yang menjadi
Kecuali duka aku ingin menggambar wajahmu di punggung tangan kiriku agar bisa kutatap wajah-wajah dunia di situ
Aku pun masih ingin sepertimu
Menulis setelah mata terpejam lelah, merangkul setiap asa ke dalam bait
Menatap kegelisahan sesederhana rintik yang jatuh sore tadi

Thursday, December 06, 2007

Tiga Hari

Serasa punya adik lagi. Hahahaha...
Padahal baru 3 hari 'kenal'.

Ingatkanku padanya
Tawa
Ceria
Usianya pasti sama seperti saat dia pergi
Tanpa pesan
Kecuali mimpi itu
Ah,...