Thursday, July 27, 2006

Mimpi panjang dalam tidur yang singkat

Tidurku terasa singkat dan dangkal sekali untuk mimpi sedalam itu. Sedalam mimpi semalam.

Di depanku ada pintu putih besar. Gerbang. Putih, bercahaya, terkadang menyilaukan.
Aku berdiri, terdiam, beberapa belas langkah di depan pintu itu.
Di depan gerbang putih besar itu, ada sosok tegap, bercahaya, dan berbaju putih. Aku tidak bisa meyakinkan diriku, dia adalah seorang pria atau wanita. Ia memegang sebuah tongkat kayu di lengan kiri, juga sebuah buku, kitab tebal di lengan kanannya. Siapakah dia, aku bertanya dalam hati.
Aku terdiam. Aku melihat ke sekelilingku. Tiada orang lain, kecuali seorang laki-laki yang terdiam, lesu berdiri di belakangku. Di wajahnya penuh ketakutan. Aku mengenalnya. Dekat. Dekat sekali.

Aku mengenal tubuhnya kurusnya. Aku mengenal kulit gelapnya. Aku mengenal rambut kusamnya. Aku mengenal pakaian lusuhnya. Aku bahkan mengenal topi hitam yang selalu dipakainya. Aku mengenalnya.
Tapi mengapa ia tampak sangat sedih dan lesu?
Dan kembali aku menatap ke arah gerbang putih besar. Dan sosok di depan pintu itu menghadap ke arahku. Oh, bukan. Bukan ke arahku. Ke arah kami. Ke arah laki-laki di belakangku.
Aku kembali melihat ke belakang, si laki-laki kurus itu tampak semakin ketakutan. Tampak sekali ia ingin berlari. Tapi aku yakin, kakinya tidak mampu dilangkahkan.

Dan sosok di depan pintu itu semakin memanggil dengan gerakan tangan tangannya. Bukan memanggilku, tapi memanggil orang di belakangku. Aku yakin itu.
Tapi mengapa? Aku tidak tahu.

Dan seketika itu pula, tubuhku tersentak. Tubuhku seperti ditembus oleh sesuatu, hingga aku sadari sebuah topi hitam terjatuh di depan kakiku, dan ku lihat sebuah bayangan melayang menjauh dariku, ke arah pintu itu. Aku melihatnya, si laki-laki kurus --bayangannya-- itu kini berjalan melayang menuju ke pintu putih besar. Ia melayang menghadap ke belakang, menghadapku, dan tidak mau melepas tatapannya, menatapku. Dan kemudian air matanya jatuh. Namun wajahnya tidak lagi sedih. Aku tidak begitu yakin.

Yang aku yakin adalah, bahwa ia baru saja mengatakan kepadaku;
"Selamat tinggal, Sayang. Selamat tinggal. Jangan aku dirindukan. Jika tiba waktunya kembali, aku pasti akan kembali. Selamat tinggal."



--Sebagai dia

Saturday, July 22, 2006

s e p e r t i p e n c u r i

di dunia kecil ini
sembunyi-sembunyi
biar saja
sendiri saja
diam-diam
sembunyi-sembunyi
lalu berlari
sendiri

bukan lagi berjalan
sebagai orang baik
yang berharap menolong
dan diharapkan ditolong
yang satu menolong
yang satu mendorong
yang satu ditolong
berharap

pencuri jangan berharap
pasti tak ada percaya
jadi jangan berharap
mereka pasti tak percaya

prinsipnya
berlari saja sendiri
seperti pencuri
karena memang
seorang pencuri
adalah pencuri
berlari saja

berlari saja
ke gunung
ke gurun
sendiri berlari
sendiri
seperti kilat
telanjang
tak bersandal
agar cepat
berlari sendiri
mereka mengikuti
namun pasti tak dapat
pasti tak dapat
mereka tersesat
kau cepat
mereka tersesat

sendiri
hanya ada bintang
juga matahari
jangan takut tersesat

kalau pun langit nanti gelap
jangan takut tersesat
tunggu saja
besok malam masih ada bintang

siangnya masih ada matahari
ikuti matahari
kamu ke barat
ke sana ke kiblat
jangan takut tersesat
jangan takut tersesat

(untukku supaya berfikir)
(untukku supaya berfikir)
(untukku supaya berfikir)

Wednesday, July 19, 2006

Harus

Semua hanya karena ketidakbisaan

Dulu yang harus hanyalah harus bisa. Itu sebabnya semua bisa. Dan semua baik-baik saja.
Namun kini, semakin banyak yang harus. Keharusan untuk bisa sudah bukan satu-satunya.
Itu sebabnya, kini kebisaan semakin hilang. Semakin tidak bisa.

Kini banyak yang harus.
Harus begini untuk begitu. Harus seperti ini supaya seperti itu. Harus seperti ini kalau mau begitu. Aaaaah.... kini tidak lagi hanya harus bisa.

Semua keharusan-keharusan itu hilangkan keharusan untuk bisa.
Jika sekarang tidak bisa, itu karena keharusan-keharusan itu.

Dan jika hari ini seperti ini, itu karena ketidakbisaan.
Dan jika tidak lagi kembali, itu karena ketidakbisaan.
Dan jika sesuatu harus berubah, itu karena ketidakbisaan.
Dan jika tidak lagi terang, itu karena ketidakbisaan.

Lalu apa????!!
----------------------------- capek, pegel, mau pingsan ----
Salam,....

Saturday, July 15, 2006

Jack Sparrow, Pirates of the Carribean

* Pirates of the Carribean : The Curse of the Black Pearl (2003 by Gore Verbinsky)
* Pirates of the Carribean : Dead Man's Chest (2006 by Gore Verbinsky)



Captain Jack Sparrow (Johny Depp)
Unik, konyol, visi yang tajam, berpendirian kuat, tepat janji, cerdik, penuh kejutan, ndak gampang menyerah, semangat, dan... CUPELDUPELKUCEL tentunya!!! Hahahahaha...

"Selamat Jalan. Kalian akan mengenang hari ini sebagai hari di mana kalian hampir menangkap Kapten Jack Sparrow" (Jack Sparrow, Pirates of the Carribean)

Friday, July 14, 2006

satu ke-sepuluh juta

Teringat dulu, kelas empat
Guru kasih saya nilai sepuluh
Untuk satu gambar saya
Satu kali guru bilang ke mama
Anak satu ini pintar menggambar, Bu
Dia dapat sepuluh
Temannya hanya enam dan tujuh

Teringat dulu, kelas lima
Guru kasih saya nilai sembilan
Untuk satu ujian IPA
Satu kali guru bilang ke teman-teman
Anak satu ini si jago IPA
Dia dapat sembilan
Kalian hanya enam dan tujuh

Teringat dulu, dekat rumah di satu lapangan bola
Yang satu tiang gawangnya patah
Satu kali main bola
Cetak dua kali
Dua kali main bola
Cetak lima kali
Pak RT satu kali bilang
Anak satu ini hebat bolanya
Satu hari nanti jadi andalan kita
Kalian sepuluh orang, ndak ada apa-apanya

--
Dunia dulu satu
Dunia sekarang satu
Tapi dunia satu yang dulu
Meski sama satu
Tidak sesempit ruang kelas empat-ku
Tidak sesempit ruang kelas lima-ku
Tidak sesempit satu lapangan bola dekat rumahku

Dunia kini masih satu
Aku yang satu, bukan lagi apa-apa
Dulu satu
Sekarang mungkin ke-sepuluh juta
Dunia kini tidak sesempit ruang kelas empat-ku

--
Dan kubuat lagi sendiri satu duniaku yang lain
Di ruang empat kali delapan belas ini
Dengan lima isinya
Dan lima belas perabotnya
Agar ku dapat kembali menjadi satu
Satu
Dan melihat empat yang lain di bawah
Ber-empat mendongak ke atas menatapku

----------- ditulis dengan satu ingatan
di satu pikiran
dalam langkah-langkah kakiku jam dua siang

satu salam
sepuluh juta sayang ::: SALAM

Sunday, July 02, 2006

Mencari

kemana?
vakum!

aku ingin bicara!
kau di mana?