Saturday, March 04, 2006

Hati-hati

2 tahun? atau 3 tahun ya? Yah, sekitar itu lah. Sudah selama itu bapak pergi.
Lama? Sangat lama, tentunya. Apalagi ketika kangen dengar marahnya, diskusinya, belajarnya. Ah, terlalu lama.

Bapak adalah orang yang paling kuat yang pernah aku kenal. Orang paling bertanggung jawab yang pernah aku lihat. Dan orang yang paling tegar yang aku pernah temui.
Sakit yang ia derita hampir sepuluh tahun hanya berhasil menggerogoti habis limpanya. Tapi tidak pernah mampu menghabisi hidupnya. Apalagi semangatnya. Benar-benar mengajari aku untuk tetap bertahan. Ya, bertahan.

"Hati-hati di sana". Itu pesan yang paling bisa kuingat darinya. Atau mungkin, hanya itu pesan yang pernah ia sampaikan. Tapi ia selalu berpesan seperti itu. Bahkan hari ini, aku merasa masih mendengar pesan itu melayang-layang di udara. Di setiap langkah besarku, aku selalu mendengarnya.

Bapak juga orang yang paling mengenalku. Bahkan ia seperti peramal pribadiku. (Meski aku sangat tidak suka diramal). Mungkin karena ia sangat percaya padaku. Ia sangat yakin pada langkah-langkahku. Dan ia orang yang sangat yakin pada masa depanku. (Insya Allah, aku sudah memegang keyakinannya.) ----doakan aku bisa penuhi keyakinan itu, ya...----


Eh, udah dulu. 2 menit yang lalu (selagi aku ngetik post ini), ada orang ditikam di depan warnet. Euhh... (ngepost sempat terhenti sejenak).
Ndak tau juga, korbannya mati atau ndak. Mudah-mudahan dia masih dilindungi Allah. Amin.

Astaghfirullah, di dunia ini masih banyak orang-orang jahat seperti itu. ---tadi aku liat sekitar 4-6 orang ngejar si korban sambil teriak-teriak. Terus pas sudah dekat, ditendang, korban terjatuh. Terus badik (belati khas Sulsel), menembus perut si korban.---
Euh.. Indonesia.

Bapak, aku pasti ingat pesanmu. "hati-hati"
Insya Allah.


Salam, dalam kepanikan, tangan dan kaki masih gemetar (gara-gara jadi saksi penikaman),

Saya, Mus...




teman-teman, minta doa untuk korban penikaman itu, ya?
doain supaya dia selamat.
okeh?

----------------------------
edited: Innalillahi wa innailaihi rojiuun...
Korban akhirnya meninggal dunia di RS 45 Makassar karena kehabisan darah.
Semoga segala amal perbuatannya diterima di sisi-Nya.
Amin
----------------------------
Ternyata si korban adalah seorang tukang becak. Hiks... sedih karena melihat orang se-tua itu dipukuli rame-rame, ditikam pula.
Apa si pelaku ndak mikir istri dan anak-anaknya?
Eughh.... (sekarang temanku sesama operator di sini diinterogasi polisi karena dia yang mengantar korban ke rumah sakit. Dan dia mengantarnya karena aku yang suruh---dengan sedikit paksaan)
----oiya, kayaknya besok (hari ini) masuk di tv. Mungkin ANTV, atau SCTV, atau INDOSIAR, atau juga Makassar TV. Liat aku, ya.... Hehehehehe....

-----------------------------
Edited: 6Maret2006:13:41
Eughhh... barusan terima telpon dari Polsek Bontoala (kalo ndak salah, sih Bontoala---*lupa*)
Disuruh ke kantor polisi, bikin laporan.
Uuuuhhh..... ndak pernah ke kantor polisi sebelumnya (kecuali kalo ditilang).
Tapi, kayaknya ini bakal menyenangkan. Hmm....